Pada dasarnya setiap orang yang mempelajari prasejarah dan sejarah melalui hal-hal yang ditinggalkan oleh budaya kuno yang kemudian dikenal dengan ilmu arkeologi. Sedangkan untuk studi tentang sumber dan metode yang digunakan untuk mempelajari dan menulis sejarah disebut historiografi.
Orang-orang dapat belajar tentang masa lalu dengan berbicara kepada orang-orang yang mengingat hal-hal yang terjadi di masa lalu merupakan pentingnya berbagai jenis bukti sejarah dan fakta sejarah yang telah di tinggalkan.
Bukti Sejarah dan Fakta Sejarah
Bukti sejarah dan fakta sejarah adalah studi tentang masa lalu yang dilakukan melalui penemuan dan penelitian peristiwa yang terjadi sebelum dilakukannnya sistem penulisan ataupun sesudahnya ditemukan makanisasi penulisan.
Oleh karena itulah secara lebih rinci bisa dikatakan bahwa sejarah adalah istilah umum yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu serta ingatan, penemuan, koleksi, organisasi, presentasi, dan interpretasi informasi tentang peristiwa ini.
-
Bukti Sejarah
Bukti sejarah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memperkuat kebenaran suatu pendapat tentang proses sejarah terjadi. Dalam ilmu sejarah, bukti sejarah merupakan jejak-jejak peninggalan perbuatan pada masa lampau yang bisa memperkuat pernyataan-pernyataan tentang proses sejarah.
Bukti sejarah bisa berupa berbentuk tulisan maupun non-tulisan. Biasanya, bukti-bukti sejarah bisa memenuhi kaidah 5W+1H (What, Where, Who, When, Why, and How).
-
Fakta Sejarah
Fakta sejarah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi kenyataan dengan berdasarkan pada bukti-bukti atas situs sejarah yang ditemukan. Atau bisa juga dikatakan bahwa akibat dari ditemukannya bukti, maka muncullah fakta. Fakta sejarah adalah fakta tentang masa lalu serta mampu menjawab pertanyaan yang sangat mendasar, “Apa yang terjadi?“.
Akan tetapi, bukan hanya sekadar daftar peristiwa yang tersusun dalam urutan kronologis, sejarawan juga mencoba untuk menemukan mengapa peristiwa tersebut terjadi, keadaan apa yang berkontribusi sebagai penyebabnya, apa dampaknya, selanjutnya yang mereka dimiliki peristiwa tersebut, dan bagaimana peristiwa ditafsirkan.
Dalam upaya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, para sejarawan membandingkan cerita dari berbagai sumber, mencari elemen-elemen umum yang menguatkan kisah yang masuk akal.
Contoh Bukti Sejarah
Seperti yang telah dikatakan di atas bahwa pada umumnya, bukti sejarah memperkuat informasi tentang 5W+1H (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) tentang terjadinya suatu peristiwa.
Sebagai contoh yaitu;
- Informasi sejarah bahwa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Apa yang menjadi bukti dari informasi sejarah tersebut? Buktinya terdapat pada Naskah Proklamasi yang dibaca oleh Ir. Soekarno dengan di dampingi oleh Mohammad Hatta
- Penjelasan terkait dengan adanya pertempuran di Surabaya pada Tanggal 10 November 1945 Pasca Indonesia merdeka dengan tokoh-tokohnya KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo, Bung Tomo, dan Moestop yang akhirnya momen itulah pada saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan Indonesia.
- Sumber sejarah yang berupa benda adalah bukti terjadinya suatu peristiwa sejarah. Candi-candi dan prasasti bisa menjadi bukti bahwa orang-orang terdahulu sudah memiliki ilmu arsitek dan ilmu mengukir yang hebat.
- Bukti sejarah karajayaan bahari di Indonesia yang sudah tercatat dari zaman kerjaan Majapahit dan Sriwijaya.
- Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat menjadi salah satu bukti sejarah yang terjadi pada Tahun 1776 yang akhirnya menjadi salah satu negara adidaya pada saat ini.
Contoh Fakta Sejarah
Fakta sejarah merupakan kenyataan yang telah terjadi pada peristiwa masa lampau berdasarkan pada bukti-bukti sejarah yang telah ditemukan. Fakta sejarah bisa dibedakan menjadi 3, yaitu:
-
Sosial
Fakta sosial ialah fakta yang didasarkan pada perilaku individu atau kelompok dalam menunjang kegiatan sosial pada masa lampau. Fakta sosial dalam sejarah dapat memberikan gambaran tentang kondisi dan situasi masyarakat tertentu dan menunjukkan kemajuan dan keterampilan pada suatu sistem masyarakat.
Contohnya yaitu bagaimana pergaulan antara Guru dengan Petani dan bagaimana keadaan rumah yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan berbagai profesi yang berbeda.
-
Mental
Fakta mental ialah kondisi yang bisa menggambarkan suasana pikiran, perasaan, batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta (Wadaya, 2009). Dalam penelitian sejarah, bukan hanya fakta atau bukti yang sifatnya material, tapi diperlukan pula fakta atau bukti yang bersifat non-materi atau non-fisik.
Fakta yang bersifat non-fisik inilah yang dinamakan fakta mental, yaitu fakta yang berhubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia (Hendarayana, 2009).
-
Benda
Fakta benda ialah fakta yang berbentuk fisik (material) yaitu berupa benda-benda peninggalan sejarah yang mendukung aktivitas pada masa lampau. Misalnya saja dalam hal ini seperti penggunaan kapak, pisau, tombak, dan pakaian.
Selain pembagian jenis fakta sejarah di atas, fakta sejarah juga bisa dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu:
- Fakta lunak
Fakta lunak ialah fakta sejarah yang masih labil dan masih harus diuji kebenarannya dengan dukungan fakta-fakta lain agar menjadi lebih mantap dan meyakinkan bagi setiap orang yang akan mempelajari serta mendalaminya secara terperecinci.
- Fakta keras
Fakta keras ialah faka sejarah yang sudah stabil atau fakta yang telah teruji kebenarannya. Sehingga dalam fakta ini sudah bisa diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar dan tidak perlu serta penting untuk diperdebatkan kebenarannya.
Misalnya saja seperti fakta sejarah masuk dan berkebangnya Islam di Indonesia yang dilakukan oleh Bangsa Gujarat ketika melakukan perdagangan.
Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan contoh bukti sejarah dan fakta sejarah yang ada di Indonesia dan dunia. Semoga memberikan edukasi bagi kalian semuanya yang sedang memperlukannya pada saat ini.