Dalam perubahan sejarah kehidupan manusia di dunia ini ada dua kekuatan besar yang mewarnainya. Kekuatan yang pertama adalah kepercayaan (agama) dan yang kedua yaitu filsafat. Perlu anda tahu bahwa orang berani mati untuk dan karena mempertahankan kepercayaan atau agama yang mereka anut. Bahkan bukan hanya itu saja, akan tetapi seseorang berani mengorbankan fikiran, harta, dan tenaganya hanya untuk mempertahankan kepercayaanya yang mereka miliki.
Karena pada dasarnya kepercayaan merupakan suatu hal yang harus dimiliki manusia. Selain itu kodrat manusia juga memerlukan sebuah bentuk kepercayaan (agama), karena sebuah kepercayaan itu akan menciptakan tata nilai guna untuk menopang hidup dan budaya setiap manusia dimuka bumi ini. Berbicara mengenai kepercayaan pada manusia purba atau zaman prasejarah dahulu, sebuah kepercayaan yang dianut oleh manusia diwujudkan dalam tiga hal yaitu anismisme, dinamisme, dan totemisme. Ketiga bentuk kepercayaan tersebut adalah hal yang mempercayaii benda atau roh yang dianggapnya keramat.
Animisme, Dinamisme, dan Totemisme
Konsep dari kepercayaan animisme, dinamisme, dan totemisme merupakan gejala keagamaan yang senantiasa mendoktrin manusia untuk melakukan kegiatan atau tradisi masyarakat dimana dalam tradisi tersebut terdapat rangkaian upacara-upacara yang mengambarkan makhluk makhluk sakti
Bentuk penyembahan terhadap roh-roh atau suatu benda yang dianggap sacral merupakan kepercayaan awal yang dianut oleh masyarakat pada zaman dahulu kala. Untuk memahami ketiganya maka berikut definisi lengkap yang ada dalam animisme, dinamisme, dan totemisme.
Animisme adalah suatu kata yang berasal dari kata anima. sedangkan dalam bahasa latin animisme disebut dengan istilah animus dan dalam bahasa yunani ialah anepos. Selain itu animisme juga memiliki sebutan lain dalam bahasa sansekerta yaitu prana dan dalam bahasa ibrani adalah ruah.
Secara keseluruhan arti kata anismisme adalah napas atau jiwa. Sehingga kepercayaan animisme merupakan ajaran atau suatu doktrin tentang realitas jiwa. Sedangkan dalam sudut pandang psikologi pengertian animisme adalah pandangan yang menunjukkan bahwa pikiran atau jiwa merupakan suatu elemen imaterial yang bekerjasama dalam tubuh melalui otak dan system saraf.
Sedangkan menurut sudut pandang filsafat, pengertian animisme adalah paham yang meletakkan asal mula kehidupan mental dan fisik dalam suatu energi yang lepas atau sekurang – kurangnya berbeda dari jasad.
Bukan hanya itu saja pengertian animism juga dibedakan dari sudut pandang sejarah agama bahwa animisme adalah sebuah kepercayaan terhadap adanya makhluk-makhluk spiritual yang erat sekali hubunganya dengan tubuh atau jasad.
Dinamisme adalah sebuah kata, dimana dalam bahasa Yunani disebut dengan istilah dynamis atau dynaomos dengan arti kekuatan atau tenaga. Melalui pengertian tersebut dapat diambil kata kunci bahwa dinamisme adalah kekuatan atau tenaga.
Secara lebih luas pengertian dinamisme yaitu sebuah aliran atau kepercayaan akan adanya kekuatan atau gaib yang terdapat pada berbagai barang, baik yang hidup atau mati. Kepercayaan pada barang-barang ini dianggap memiliki kuatan gaib yang mampu memancarkan pengaruhnya secara gaib pula pada apa yang ada di sekitarnya.
Dinamisme diartikan pula sebagai bentuk kepercayaan yang dimiliki oleh orang-orang primitif di mana semua benda mempunyai kekuatan yang bersifat gaib.
Pada zaman primitif dahulu, masyarakatnya masih memiliki pengetahuan yang minim, sehingga mereka dengan mudah dapat mempercayai hal ini sebagi jawaban dari ketidakmampuannya dalam mengungkap dan memahami sesuatu secara lebih dalam.
Totemisme adalah sebuah kepercayaan keagamaan yang selalu dikaitkan dengan aliran shaman. Totem artinya adalah hewan atau figur alam yang secara spiritual dapat mewakili sebuah kelompok dari orang – orang yang berhubungan contohnya seperti suku.
Totemisme merupakan salah satu hal yang memainkan peranan penting dalam perkembangan teori keagamaan khususnya pada abad 19 dan awal abad ke-20. Totemisme ini pula lebih umumnya menjadi keperayaan yang masih ada hubungannya dengan kelompoknya sendiri.
Emile Durkheim juga menjelaskan bahwa ia telah menggambarkan identifikasi dari kelompok sosial dengan totem spiritual di kaum aborigin Australia. Emile Durkheim ini menybutkan bahwa semua ekspresi religius manusia pada hakikatnya ditemukan dalam hubungan kelompok itu sendiri.
Contoh Animisme, Dinamisme, dan Totemisme
Untuk memberikan pembahasan yang lebih lengkap, adapun contoh pengamalan atas kepercayaan yang ada dalam animisme, dinamisme, dan totemisme dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
Animisme
Setidakny ada beberapa contoh suatu animisme yang ada di masyarakat. Antara lain;
- Tingakatan pemujaan terhadap kelas-kelas
Anismisme merupakan kepercayaan menyembah suatu makhluk yang dianggapnya sacral atau suatu roh – roh tertentu. Sedangkan tidak semua leluhur mempunyai tingkatan yang sama. Alasannya karena diantara mereka terdapat yang paling berkuasa.
Biasanya yang sering terjadi dalam anggota kelompok atau anggota suku di suatu tingkatan lebih sering dipuji untuk sementara waktu saja. Bentuk sesembahan yang dilakukan secara merata diantara suku-suku primitif terhadap roh pada pribadi agung adalah pusat kultus sesembahan leluhur.
- Kultus sesembahan merupakan tumpuan harpan
Contoh animism yang berikutnya yaitu roh-roh para leluhur yang dapat dipanggil untuk membantu kesulitan masyarakat terutama dalam menjamin kelestarian garis jalur keturunan. Karena ada sebuah keyakinan yang kuat bahwa roh para leluhur mendambakan kelestarian garis yang memuji dia.
Selain itu proses penyembahan roh para leluhur ini juga diharapkan agar bisa menghindarkan penyakit atau wabah serta bisa membantu memberikan hasil panen yang berlimpah.
- Roh leluhur sebagai dewa
Bentuk kepercayaan animisme disini juga memberikan contoh bahwa roh leluhur yang disembahnya dianggap sebagai dewa. Maka dari itu masyarakat melakuk,an pemujaan terhadap roh para leluhur sebagai bentuk memuliakan dewa.
- Bentuk kultus sesembahan berbentuk komunal
Dalam kepercayaan animisme orang-orang yang telah meninggal juga disembah untuk suatu kelompok keluarga, suku ataupun bangsa tertentu. Alasannya karena para roh tersebut termasuk anggota keluarga, suku pada waktu hidupnya.
Dinamisme
Sedangkan untuk beberapa contoh dinamisme, antara lain;
- Benda-benda keramat
Bentuk sesembahan yang dilakukan orang zaman primitif dahulu dalam kepercayaan dinamisme yaitu berupa sesembahan benda-benda keramat.
Maksud dari benda-benda keramat itu sendiri yaitu bagi orang primitif adalah benda yang mempunyai kekuatan luar biasa dan jarang ditemukan bandingnya dengan benda yang lain sehingga bagi mereka memiliki kesan yang sangat baik dan dianggapnya gaib. Baenda-benda tersebut salah satu contohnya yaitu logam mas, perak, besi dan lainnya.
- Binatang-binatang keramat
Pada kepercayaan bangsa primitive ternyata yang menjadi sesembahannya bukan hanya soal benda keramat saja. Akan tetapi ada hal lain yang di sembah yaitu binatang-binatang keramat. Perlu anda ketahui bahwa kepercayaan terhadap binatang-binatang keramat ini membuat orang-orang zaman dahulu melarang beberapa jenis hewan yang memang dianggapnya suci.
Bahkan ada anggapan pula bahwa binatang juga ada yang bisa menurunkan manusia. Pada umumnya binatang keramat ini sangat dihormati dan tidak boleh dianiayan, diburu, dibunuh, dan dimakan dagingnya dengan sembarangan.
Jutsru pada saat hewan-hewan tersebut akan di gunakan untuk kebutuhan hidup maka cara yang dilakukan ialah melakukan penyembelihan dengan diadakannya upacara – upacara resmi. Contoh binatang-binatang keramat dalam kpercayaan dinamisme ini salah satu contohnya yaitu buaya, harimau, dan perkutut.
- Orang-orang keramat
Bukan hanya benda maupun binatang keramat. Namun dalam kepercayaan dinamisme yang menjadi penyembahan yaitu bisa berupa orang-orang keramat. Dimana manusia yang disembah ini biasanya yang dianggap suci, bertuah, keramat dan sebagainya.
Bentuk penyembahan yang dilakukan diantaranya yaitu dihormati lebih dari yang lainnya. Penghormatan tersebut didasarkan atas keturunan maupun karena ilmunya.
Totemisme
Untuk contoh totemisme yaitu berupa hewan sesembahan yang dianggapnya suci dan dipercaya sebagai jelmaan para nenek moyang terdahulu. Contoh hewan yang dianggap suci tersebut ialah;
- Hewan sapi
- Hewan ular
- Hewan harimau
Dari penjelelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa pada dasarnya animisme, dinamisme, dan totemisme dianggap sebagai suatu kepercayaan, sehingga ketiganya juga disebut sebagai rangkaian proses mengenai kebenaran manusai dalam mengenal tentang agamanya.
Dimana untuk animisme, dinamisme, dan totemisme juga dianggap sebagai suatu kepercayaan yang mampu melahirkan sebuah nilai dalam masyarakat pada zamanya. Khusus untuk kepercayaan totemisme memiliki ciri khas dengan ada hubungan dengan kelompok atau sukunya sendiri.
Demikinalah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan berbagai contoh animisme, dinamisme, dan totemisme yang ada dalam suatu bentuk kepercayaan. Semoga memberikan edukasi bagi semunya.